Bukan
saja terkenal dengan K Pop-nya, bisnis makanannyapun kini menjadi trend di pasaran
Indonesia.
Mereka dengan mudah menyesuaikan diri dan berhasil meraih
pasar di nusantara yang juga terkenal dengan ratusan bahkan ribuan menu
kulinernya. Kondisi ini tentu menarik untuk disimak dan didengar langsung dari
mereka para penggiat dibisnis kuliner Korea ini. Seperti Bulgogi Brothers yang masuk
di Indonesia pada September 2013.
Marketing Manager Bulgogi Brothers Indonesia, Vila Huwae,
dalam sebuah wawancara khusus dengan Majalah Info Franchise, mengungkapkan,
sejak masuk di Indonesia, Bulgogi Brother, konsisten dengan konsepnya yakni
menyediakan makanan authentic Korea
dengan concept casual dining dan memberikan pengalaman baru atas kenikmatan
arti Korean food itu sendiri.
Untuk konsep tersebut, Bulgogi memiliki ciri khas
tersendiri yang memang berbeda dengan restoran-restoran asal Korea yang lain.
Misalnya dari bahan baku makanannya yang dikirim langsung dari Korea, metode
masaknya, hingga pada tahapan penyajian atau pelayanannya kepada pelanggan membuat
orang serasa berada di Korea.
“Beberapa key
ingredient dan sauces di import
langsung dari Korea dan sesuai dengan prosedur penyajian sama dengan Korea,
jasa kami memberikan kesan selama pelanggan menikmati makanan di Bulgogi Brothers
dan cara penyajian barbeque kami yang menggunakan induction sehingga selain terkesan lebih modern juga menghindari
bau asap yang melekat pada pelanggan. dengan kata lain kami sangat
memperhatikan kesehatan dengan menghindari penggunaan arang yang digunakan saat
barbeque yang bisa mengakibatkan kanker dan bahaya lain yang ditimbulkan,” kata
Vila Huwae.
Dari ratusan menu dari Korea, Bulgogi Brothers di
Indonesia, menyediakan hampir 50 menu agar dapat menyesuaikan dengan masyarakat
Indonesia. Dari jumlah tersebut, Bulgogi memposisikan seluruh menu barbequenya
sebagai unggulan karena terjaganya kualitas dari tiap daging. Seperti, unyangsik
bulgogi, gwangyangsik bulgogi, seoulsik bulgogi, deungsim, dan galbi.
Walaupun baru beberapa bulan beroperasi di Indonesia,
Bulgogi Brothers, sudah banyak pelanggan bahkan jika diakhir pekan pelanggannya
harus antri dikarenakan restoran dengan kapasitas 106 kursi sudah terisi oleh
komunitas Korea maupun pelanggan lokal. Kondisi itu menjadikan Bulgogi
Indonesia meraih omset 3 besar dari 56 outletnya yang tersebar di beberapa
negara seperti Korea Selatan, Philipina, Canada, China, dan Malaysia.
“Jakarta adalah kota besar yang marketnya sangat potensial
dan trend korean food sedang up trend sehingga menjadi alasan kuat untuk masuk
ke Indonesia. Disamping, itu market indonesia juga sangat mencintai culinary dan ciri khas kami yang membawa
originality dari Korean food citarasa dan service
yang authentic atau true Korean culture,” kata Vila.
Vila mengakui, persaingan di bisnis restoran Korea di
Indonesia khususnya di kota Jakarta sangat sehat, dan tiap brand atau restoran yang ada
telah mempunyai pelanggan tetap dengan segmentasi tersendiri. Sehingga Ia tidak
khawatir dengan yang namanya para pesaing kendati akan terus bermunculan. Ia
menganggap semua restoran saling melengkapi dan Bulgogi Brothers hadir sebagai
resto yang modern.
“Sebagai pedatang baru di Indonesia khususnya di jakarta,
kami bisa berbangga diri bisa mensejajarkan dengan resto Korea yang telah lama
berdiri. kami fokus dalam kualitas dan jasa kami, hingga tidak ada alasan bagi
pelanggan kami untuk tidak kembali lagi. bisa dikatakan Bulgogi Brothers leading untuk Korean casual dining restaurant chain karenadi Jakarta atau
Indonesia belum ada yang Korean Chain Resto,” kata dia.
Perkembangan Bulgogi di berbagai negara mulai pesat sejak
tahun 2006, dan sejak saat itu terus mengembangkan sayapnya kesejumlah negara
termasuk di Indonesia pada akhir 2013. Tahun ini Bulgogi Brothers akan kembali
membuka cabangnya di Shanghai China, dan penambahan cabangnya di Indonesia.
Julhan
Sifadi