
W: Usaha apa yg bagus sy lakukan?.
Sy : usaha yg sesuai dgn jiwamu
W : Tetapi yg tidak beresiko, tidak banyak pusing dan cukup dgn modal kecil krn sy tdk punya banyak uang.
Sy : Semua usaha punya resiko, tetapi resikonya bisa dimimalisirr....xxxx (Belum usai sy jelaskan dia memotong).
W : Tetapi penjual mie ayam dikantor saya itu rame bangt dan enak mienya, penjual gorengan jg laris bngt spertinya sy jualan itu sj kali yah? modalnya kyaknya kecil, sy cari lokasi dikeramaian, pusat perkantoran, dan sy cari tukang masak yg hebat.
Sy : (Menyimak dan diam sejenak).... apakah Anda punya jiwa dibidang itu?
W : Itu kan tidak butuh banyak teori, yg penting makanannya enak, pasti laris.
Sy : Oke, silahkan dijalankan karena sy melihat Anda begitu bersemangat dan optimis.
Tiga minggu kemudian orang tersebut kembali menghubungi saya, sambil bertanya lagi.
W : Sepertinya jika saya jualan mie untungnya tidak seberapa dibanding supir taxi online yg katanya bisa dapat Rp 12jt sebulan.
Sy : Oh yah?? kenapa tdk jdi sopir saja?
W : Tetapi sy tidk punya mobil sendiri....**&*^%*
Sy : lalu apa yg Akan Anda lakukan sekarang?
W : saya memiliki sebuah konsep bisnis yang xxx...xxxx...xx (Menjelaskan panjang lebar). Konsep sy ini sy bisa tawarkan kepada investor dan sy sebagai salah satu owner nantinya. Saya yakin ini akan sukses dan bisa berhasil.
Sy : Tetapi itu kan baru konsep, Anda belum membuktikannya bahwa konsep Anda itu hebat dan bisa diterima pasar.
W : Iyah...tetapi sy optimis bisa sukses dgn bisnis ini, karena sy merasa mampu.
Mari kita renungkan :
Pertama ia tergiur dgn penjual mie ayam yg ramai dan penjual gorengan yg laris manis. Tetapi karena untungnya kecil ia urungkan niatnya lalu beralih ke konsep bisnis yang menurutnya bisa menghasilkan income yg lumayan besar.
Ia berpikir besar, memiliki angan-angan hebat, tetapi tidak ada satupun yang dilakukan.
Dan pertanyaan ini sebenarnya bukan hanya satu orang, sudah lebih dari 20 bahkan ratusan orang yg pernah bertanya ke sy.
Lalu apa yg ingin saya katakan terhadap orang yg seperti ini?
Berhentilah berangan-angan besar, mulailah berbuat dari hal yang terkecil dimulai dengan hati yg tulus, ikhlas, kerja keras dan sesuai kemampuan. Silahkan bermimpi besar tetapi bangunlah jika sudah siang. Karena mimpi itu hanya bunga-bunga tidur untuk menjadi motivator jiwa kita dalam berbuat.