Buton yang dikenal dengan benteng terluasnya
didunia sebagai warisan sejarah masa lalu, rupanya juga menyimpan berbagai
objek wisata menarik. Mulai dari keindahan pantai Nirwana, pantai Kokalukuna,
air jatuh Tirta Rimba, hingga sejumlah guanya antara lain Gua Moko dan Gua
Lakasa.
Dari dua Gua tersebut, yang paling fenomenal
adalah Gua Lakasa, Gua yang terletak kurang lebih 20 km dari pusat pemerintahan
kota itu, terdapat sebuah telaga dengan air yang sangat jernih dan sejuk, tepat
di dasar Gua.
Gua itu
terletak di Kelurahan Sulaa Kecamatan Betoambari, Baubau. Pertama kali
ditemukan oleh seorang warga yang bernama La Kasa, sehingga Gua dengan
kedalaman lebih kurang 100 meter tersebut diberi nama Gua La Kasa. Akses menuju Gua La Kasa begitu baik, kondisi
aspal dari pusat kota, mulus dan setapak dari parkiran menuju pintu Gua sudah
dicor dan diberi paving blok.
Sensasi Gua La Kasa akan terasa sejak berada
di mulut Gua, karena mulut Gua hanya seukuran badan sehingga harus jongkong
untuk bisa masuk. Belum lagi jalannya yang cukup curam dan licin. Sepanjang
jalan pengunjung akan diiringi oleh detak jantung yang semakin kencang setelah
menyaksikan sekeliling Gua yang penuh dengan stalagtit dan stalagtime yang menandakan
proses terbentuknya memakan waktu ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Rasa lelah dalam perjalanan menyusuri gua
akan terobati dengan pemandangan menarik tepat di dasar Gua, yakni sebuah
telaga dengan airnya yang jernih berwarna biru dan sejuk. Menurut pengakuan
warga setempat, air telaga tersebut tidak pernah kering kendati musim kemarau
bahkan diyakini mampu mengakomodir kebutuhan air bersih bagi warga sekitar.
Karena lokasi Gua Lakasa berada ditengah
hutan dan dipuncak bukit, maka jarang yang mengunjungi selain wisatawan luar
Buton dan turis mancanegara. Bahkan sebagian besar warga Buton belum pernah
melihat langsung Gua tersebut. Dari luar, memang tidak nampak sebuah Gua karena
posisinya yang tertutup bukit dan rimbanya pepohonan.
Julhan
Sifadi