Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memang belum menjadi salah satu daerah tujuan utama ekpansi para pewaralaba nasional maupun global. Tetapi siapa sangka, jika daerah ini memiliki potensi besar?
Bagi para franchisor, jika ditanya, ke daerah mana
ekpansi gerai waralaba anda berikutnya?
Mayoritas akan menyebut sejumlah kota besar di
Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Makassar, dan Medan.
Sangat sedikit yang menyebut, Manado, Balikpapan, Pontianak, Padang, Sultra.
Daerah-daerah ini luput dari pantauan pewaralaba padahal bisa jadi potensinya
lebih menjanjikan.
Di Sulawesi Tenggara misalnya, dengan kondisi
geografisnya, karakter budaya masyarakatnya, dan pertumbuhan ekonominya cukup
pesat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, mencatat,
pertumbuhan ekonomi Sultra pada tahun 2015 lalu mencapai 6,88 persen jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lalu benarkah daerah yang beribukotakan Kendari itu
menjanjikan?
Jika merujuk pada sejumlah waralaba yang telah ada di
Sultra, jawabannya bisa ditemukan.
Di Sultra, sejumlah merek waralaba nasional maupun
global telah menikmati pundi-pundi rupiah dari daerah penghasil aspal dan nikel
itu. Antara lain, makanan cepat saji KFC, Texas, Quick Chicken, CFC, Paparons Pizza, Pizza Hut, Es Teler 77, Kebab
Turki Baba Rafi, Roti Boy, Coffee Toffee, Bangi Kopitiam, CFC, Solaria, The
Body Shop, dan lain-lain.
Bagaimana dengan dukungan pemerintah daerah,
kondisi sosial, politik, infrastruktur, dan indikator lainnya? Sejauh apa tingkat kelayanan darah ini untuk tujuan ekpansi bisnis? dapatkan ulasan lengkapnya di Majalah Franchise Indonesia (www.majalahfranchise.com) edisi Agustus di Gramedia, Gunung Agung, dll diangkat dari pernyataan Gubernur
Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam.