We've had Enough adalah sebuah lagu yang akan dibawakan Michael Jackson dengan tata panggung dahsyat di konser terakhirnya pada 25 Juli 2009. Tetapi sebelum itu ia meninggal dunia. Kabarnya ia dibunuh karena mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Lagu itu menceritakan tentang rakyat Palestina tidak
bersenjata, yang dibantai secara brutal dan tidak adil oleh Angkatan
Pertahanan Israel (IDF). MJ berencana menggunakan lagu itu dalam turnya untuk
mengekspos penyiksaan yang dilakukan Israel ini terhadap rakyat
Palestina.
Berikut naskah lagunya :
Love was taken from a young life
And no one told her why
Her direction has a dimlight
From one more violent crime
Cinta diambil dari kehidupan seorang pemudi…
Dan tidak ada yang mengatakan mengapa…
Pandangannya sayu…
Menyaksikan satu lagi kejahatan yang kejam…
Dan tidak ada yang mengatakan mengapa…
Pandangannya sayu…
Menyaksikan satu lagi kejahatan yang kejam…
She innocently questioned why
Why her father had to die
She asked the men in blue
How is it that you get to choose
Who will live and who will die
Did god say that you could decide?
Why her father had to die
She asked the men in blue
How is it that you get to choose
Who will live and who will die
Did god say that you could decide?
Ia dengan polos bertanya… (lirik bercerita mengenai bocah Palestina yang bertanya pada tentara Israel)
Mengapa ayahnya harus mati…(IDF membunuh ayahnya)
Ia bertanya kepada tentara itu dengan sedih…
Bagaimana kamu yang memilih…
Seseorang itu akan mati atau hidup…
Apakah Tuhan bilang kamu yang harus memutuskan…
Mengapa ayahnya harus mati…(IDF membunuh ayahnya)
Ia bertanya kepada tentara itu dengan sedih…
Bagaimana kamu yang memilih…
Seseorang itu akan mati atau hidup…
Apakah Tuhan bilang kamu yang harus memutuskan…
You saw he didn’t run
And that my daddy had no gun
And that my daddy had no gun
Kamu lihat, ia tidak lari… (ayahnya tak bersalah)
Dan ayahku tak bersenjata…
Dan ayahku tak bersenjata…
In the middle of a village
Way in a distant land
Lies a poor boy with his broken toy
Too young to understand
Way in a distant land
Lies a poor boy with his broken toy
Too young to understand
Di tengah desa…
Di negeri yang jauh…
Hiduplah seorang bocah miskin dengan mainannya yang rusak…
Masih terlalu muda untuk memahami…
Di negeri yang jauh…
Hiduplah seorang bocah miskin dengan mainannya yang rusak…
Masih terlalu muda untuk memahami…
He’s awaken, ground is shakin
His father grabs his hand
Screaming, crying, his wife’s dying
Now he’s left to explain
His father grabs his hand
Screaming, crying, his wife’s dying
Now he’s left to explain
Ia bangun, tanah disekitarnya bergetar…
Ayahnya meraih tangannya…
Ia menjerit, menangis, istrinya sekarat…
Sekarang tinggal dirinya yang harus menjelaskan…
Ayahnya meraih tangannya…
Ia menjerit, menangis, istrinya sekarat…
Sekarang tinggal dirinya yang harus menjelaskan…
He innocently questioned why
Why his mother had to die
What did these soldiers come here for?
If they’re for peace, why is there war?
Why his mother had to die
What did these soldiers come here for?
If they’re for peace, why is there war?
Ia dengan polos ditanya mengapa…(putranya bertanya mengenai kejahatan Israel di Palestina)
Mengapa ibunya harus mati…(ditangan IDF)
Untuk apa tentara-tentara itu datang kemari…
Jika alasannya untuk perdamaian, mengapa ada perang…
Mengapa ibunya harus mati…(ditangan IDF)
Untuk apa tentara-tentara itu datang kemari…
Jika alasannya untuk perdamaian, mengapa ada perang…
Did God say that they could decide
Who will live and who will die?
All my mama ever did
Was try to take care of her kids
Who will live and who will die?
All my mama ever did
Was try to take care of her kids
Apakah Tuhan bilang mereka bisa memutuskan…
Siapa yang akan hidup dan akan mati…
Yang ibuku lakukan hanyalah…
Berusaha merawat anak-anaknya…
Siapa yang akan hidup dan akan mati…
Yang ibuku lakukan hanyalah…
Berusaha merawat anak-anaknya…
We’re innocently standing by
Watching people lose their lives
It seems as if we have no voice
It’s time for us to make a choice
Watching people lose their lives
It seems as if we have no voice
It’s time for us to make a choice
Kita hanya bisa berdiri…
Menyaksikan orang-orang kehilangan nyawa mereka…
Tampaknya seolah-olah kita tidak memiliki suara…
Sudah waktunya bagi kita untuk membuat pilihan…
Menyaksikan orang-orang kehilangan nyawa mereka…
Tampaknya seolah-olah kita tidak memiliki suara…
Sudah waktunya bagi kita untuk membuat pilihan…
Only god could decide
Who will live and who will die
There’s nothing that can’t be done
If we raise our voice as one
Who will live and who will die
There’s nothing that can’t be done
If we raise our voice as one
Hanya Tuhan yang bisa memutuskan…
Siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati…
Tidak ada yang tidak bisa dilakukan…
Jika kita mengangkat suara kita bersama-sama…
Siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati…
Tidak ada yang tidak bisa dilakukan…
Jika kita mengangkat suara kita bersama-sama…
They’ve gotta hear it from me
They’ve gotta hear it from you
They’ve gotta hear it from us
We can’t take it
We’ve already had enough
They’ve gotta hear it from you
They’ve gotta hear it from us
We can’t take it
We’ve already had enough
Mereka harus mendengarnya dariku…
Mereka harus mendengar darimu…
Mereka harus mendengarnya dari kita…
Kita tidak bisa menahannya lagi…
Sudah cukup bagi kita…
Mereka harus mendengar darimu…
Mereka harus mendengarnya dari kita…
Kita tidak bisa menahannya lagi…
Sudah cukup bagi kita…
They’ve gotta hear it from me
They’ve gotta hear it from you
They’ve gotta hear it from you baby
We can’t take it
We’ve already had enough
They’ve gotta hear it from you
They’ve gotta hear it from you baby
We can’t take it
We’ve already had enough
Mereka harus mendengarnya dariku…
Mereka harus mendengar darimu…
Mereka harus mendengar darimu, sayang…
Kita tidak bisa menahannya lagi…
Sudah cukup bagi kita…
Mereka harus mendengar darimu…
Mereka harus mendengar darimu, sayang…
Kita tidak bisa menahannya lagi…
Sudah cukup bagi kita…
Deep in my soul baby
Deep in your soul and let God decide
Deep in your soul and let God decide
Jauh dalam jiwaku…
Jauh dalam jiwamu dan biarkan Tuhan yang memutuskan…
Jauh dalam jiwamu dan biarkan Tuhan yang memutuskan…
Deep in my soul
It’s up to me and i’m still alive
They’ve gotta hear it from us
We can’t take it
We’ve already had enough
It’s up to me and i’m still alive
They’ve gotta hear it from us
We can’t take it
We’ve already had enough
Jauh dalam jiwaku…
Semua terserah padaku dan aku masih hidup…
Mereka harus mendengarnya dari kita…
Kita tidak bisa menahannya lagi…
Sudah cukup bagi kita…
Semua terserah padaku dan aku masih hidup…
Mereka harus mendengarnya dari kita…
Kita tidak bisa menahannya lagi…
Sudah cukup bagi kita…
It’s going down baby
Just let God decide,
Just let God decide,
Hal ini akan terjadi, sayang…
Biarkan Tuhan yang memilih…
Biarkan Tuhan yang memilih…
It’s going on baby
Just let God decide
Deep in my soul baby
We’ve already had enough
Just let God decide
Deep in my soul baby
We’ve already had enough
Hal ini berjalan, sayang…
Biarkan Tuhan yang memilih…
Jauh dalam jiwaku, sayang…
Sudah cukup bagi kita…
Biarkan Tuhan yang memilih…
Jauh dalam jiwaku, sayang…
Sudah cukup bagi kita…
They’ve gotta hear it from me
They’ve gotta hear it from you
They’ve gotta hear it from us
We can’t, we can’t
We’ve already had enough
They’ve gotta hear it from you
They’ve gotta hear it from us
We can’t, we can’t
We’ve already had enough
Mereka harus mendengarnya dariku…
Mereka harus mendengar darimu…
Mereka harus mendengar darimu, sayang…
Kita tidak bisa menahannya lagi…
Sudah cukup bagi kita…
Mereka harus mendengar darimu…
Mereka harus mendengar darimu, sayang…
Kita tidak bisa menahannya lagi…
Sudah cukup bagi kita…
Menurut mantan penasehat Michael, Leonard Rowe, penyanyi yang dijuluki ‘King of Pop’ itu pernah mencurahkan
rasa cemasnya bahwa ia takut dibunuh. Ada beberapa
orang yang sangat menginginkan katalog musik miliknya tersebut.